Menjawab Hujatan Penginjil Kristen Soal Babi Haram Cerai Halal
By: A. Ahmad Hizbullah MAG
Website: http://www.ahmad-hizbullah.com
SMS/Whatsapp: 08533.1050000 || BBM: 54B134C5
Para penginjil Kristen merasa heran terhadap ajaran Islam yang mengharamkan babi tapi menghalalkan perceraian. Menurutnya, ajaran ini keliru, mestinya mengharamkan perceraian dan menghalalkan babi.
Dalam situs Kristen berkedok Islam (www.####islamdankaumwanita.com), tanpa menyebutkan referensi yang jelas, memulai dengan menuding dampak negatif syariat perceraian terhadap umat Islam di Indonesia. Menurutnya, tahun 2010, Indonesia yang notabene negara Muslim terbesar di dunia adalah negara dengan tingkat perceraian tertinggi, yaitu ratusan ribu perceraian setiap tahun.
Klaim ini adalah omong kosong besar. Justru berdasarkan statistik dunia, dari tahun ke tahun angka Perceraian di negara yang berbasis Kristen dan non Musim lebih tinggi daripada negara yang berbasis Muslim.
Situs resmi Gereja Sidang Jemaat Allah (gsja.org) merilis data pada tahun 2002, dari 28 negara yang memiliki tingkat perceraian tertinggi di dunia didominasi oleh negara-negara berbasis Kristen dan non Muslim. Susunan negara peringkat perceraian tertinggi di dunia adalah sbb: Swedia (54,9), Belarus (52,9), Finlandia (51,2), Luxembourg (47,4), Estonia (46,7), Estonia (46,7), Australia (46), United States (45,8), Denmark (44,5), Belgium (44), Austria (43,4), Czech Rep (43,3), Rusia (43,4), Inggris (42,6), Norwegia (40,4), Ukrania (40), Iceland (39,5), Jerman (39,4), Lithuania (38,9), Prancis (38,3), Belanda (38,3), Hungaria (37,5), Kanada (37), Latvia 34,4), Moldova (28,1), Slovakia (26,9), Portugal (26,2), Switzerland (25,5).