SUDAH empat puluh hari berlalu sejak 21 April 2010, penulis Blog Santo Bellarminus Bekasi menghina Islam dengan hujatan yang sangat keji dan namun polisi belum bisa mengungkap, apalagi menangkap pelakunya.

Salah satu hujatan dalam blog bertitel “Habisi Islam di Indonesia” itu adalah menuduh Kitab Suci Al-Qur’an sebagai kitab sesat dengan ilustrasi foto mushaf Al-Qur’an dimasukkan dalam lobang WC dengan komentar biadab:

“Al-Kooran, sebuah Buku pedoman untuk kesesatan yang biasa di tempatkan oleh orang Islam di tempat yang seperti di gambar di atas. Seluruh tulisan Setan di dalam buku Al-Kooran itu Salah dan jelas sesat!!”

Sayangnya, sang penulis blog tidak menyebutkan ayat Al-Qur’an mana saja yang dimaksud menyesatkan manusia, sehingga menyulitkan para intelektual Islam untuk menjawab hujatan tersebut.

Masih dari kawasan Bekasi, penulis mendapat foto copy majalah Midrash Talmiddim edisi 4 yang diterbitkan oleh Yayasan Kaki Dian Emas, yang beralamat di blok F Kompleks Galaksi, Kelurahan Jaka Mulya, Bekasi Selatan.

Majalah bercorak ‘islamologi’ versi Kristen ini dikomandani oleh Pendeta Edhie Sapto Wedha, seorang murtadin asal Pulau Garam Madura.

Terang-terangan, diiklankan di Midrash Talmiddim bahwa di kompleks tersebut juga terdapat aktivitas penginjilan berupa Sekolah Alkitab Terampil dan Terpadu (SATT). Salah satu program unggulannya adalah program pendidikan bahasa Arab gratis. Proses kelulusannya pun tidak mudah. Sebagaimana tertulis di Midrash Talmiddim bahwa salah satu syarat kelulusannya adalah menginjili minimal 5 orang Muslim, seperti dalam kutipan berikut:

>>>Baca Selengkapnya>>>>>>