Posts from the ‘02.Kristologi’ Category

Natalan Bukan Milik Yesus, tapi Hari Ulang Tahun Kelahiran Dewa Kafir

Bagi umat Kristen, Natal 25 Desember adalah hari besar yang dirayakan dengan sepenuh suka cita dan kemeriahan. Hari ini diyakini sebagai peristiwa kelahiran Yesus Kristus ke dunia (Dies Natalis of Jesus Christ). Peringatan ini menjadi penting, karena mereka meyakini Yesus sebagai tuhan dan juru selamat. Dengan kata lain, perayaan Natal bagi umat kristiani adalah memperingati hari ulang tahun kelahiran tuhan.

Mengapa mereka merayakan hari ulang tahun kelahiran Yesus tanggal 25 Desember? Apakah Yesus benar-benar lahir tanggal 25 Desember?

Sebenarnya, semua teolog Kristen sepakat bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Meski demikian, para teologi berselisih pendapat mengenai tanggal lahir Yesus.

Baca selengkapnya…

Skandal Misi Natal: Kristenisasi Berkedok Maulid Nabi

Natal dan Tahun baru adalah momen yang paling bahagia bagi umat kristiani. Mereka bersukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai tuhan, juruselamat dan jurudamai.

Dengan keyakinan itu, para pendeta dan penginjil berusaha agar umat Islam juga merasakan damai Natal sebagaimana yang mereka rasakan. Sayangnya untuk “berbagi kasih” Natal itu, mereka menghalalkan segala cara, termasuk misi tipu muslihat.

Misi tipu muslihat Natal itu nampak jelas dalam brosur yang memakai nama samaran “Al-Barokah.” Bagi umat Islam yang awam, brosur lipat ini sangat menarik. Lihat saja, pada halaman depan tertulis judul “Allahu Akbar Maulid Isa Alaihissalam” yang dihiasi dengan kaligrafi khat Arab “Maulidun Nabiyyi ‘Iisaa ‘Alaihissalaam.” Tanpa wawasan yang memadai, kaum awam akan mengira brosur full colour ini sebagai bacaan Islam penguat akidah. Yang lebih mengecoh lagi, brosur empat halaman ini mencantumkan lima nas Arab ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi.

….Misi tipu muslihat Natal itu nampak jelas dalam brosur yang memakai nama samaran “Al-Barokah.” Bagi umat Islam yang awam, brosur lipat ini sangat menarik….

Baca selengkapnya…

Jika Kisah Bintang Betleham dalam Bibel Benar, Maka Yesus Lahir 17 Juni

LOS ANGELES (voa-islam.com) – Jika legenda tiga orang majus dan bintang Betlehem dalam kisah kelahiran Yesus yang diceritakan dalam Alkitab itu benar, bisa diprediksikan bahwa Yesus tidak lahir tanggal 25 Desember, melainkan 17 Juni.

Legenda mengenai bintang yang muncul di langit tepatnya di kota Betlehem yang memimpin tiga orang majus ke palungan, tempat di mana bayi Yesus terbaring telah diperdebatkan selama beberapa waktu, demikian dirilis Telegraph, Senin (13/2).

….dapat diprediksikan tanggal yang tepat bagi hari Kelahiran Kristus yaitu jatuh pada 17 Juni, abad kedua Sebelum Masehi….

Baca selengkapnya…

Menjawab Pelesetan Penginjil: Islam Agama “Babi Haram Babu Halal?”

Kristen Alkitab Bibel babi lilinBy: A Ahmad Hizbullah MAG

Para penginjil Kristen sering melecehkan Islam dengan pelesetan “agama babi haram babu halal.” Menurut mereka, syariat Islam ini bertolak belakang dengan Kristen yang mengajarkan “babi halal babu haram.”

Baca selengkapnya…

Kitab Sucinya Porno, Pendetanya Cabul: LaTascha Emanuel Berkhotbah Sambil Pamer Payudara

LaTascha Emanuel pendeta kristen cabul pornoNORTH CAROLINA – Kitab sucinya porno, pendetanya tak kalah cabulnya. Pendeta wanita LaTascha Emanuel menciptakan metode baru menyebarkan kekristenan yang lebih menarik, dengan cara menyampaikan khutbah sambil memamerkan -maaf- puting payudaranya kepada jemaat.

LaTascha adalah wanita keturunan campuran Afrika-Amerika yang juga menjabat posisi penting di pemerintahan Fayetteville, North Carolina mendadak jadi percaturan di gereja. Bukan karena materi khutbah yang menginspirasi, tapi karena penampilan yang tak lazim saat khutbah, yaitu khutbah sambil memamerkan payudaranya.

Baca selengkapnya…

Valentine’s Day: Oplosan Agama Berhala, Kristenisasi dan Tradisi Kemesuman

By: Ahmad Hizbullah MAG [www.ahmad-hizbullah.com]

valentine murtad kristenisasi kemesuman

Semua orang tahu, terutama kaula muda, tanggal 14 Februari adalah perayaan hari Valentine (Valentine’s Day). Hari ini menjadi simbol pencurahan kasih sayang yang dikaitkan dengan kegiatan simbolis, seperti memberi bunga, cokelat, kencan, dan sebagainya. Sama seperti negeri asalnya, Barat, hari Valentine  diasosiasikan dengan saling bertukar “pernyataan cinta romantis.”

Sejarah perayaan ini berawal dari perayaan Lupercalia (Feast of Lupercalia) dalam ritual paganisme (kafir penyembah dewa) pada jaman kerajaan Romawi. Perayaan Lupercalia adalah sebuah festival budaya Romawi Kuno untuk membersihkan roh jahat dengan menyembah Lupercus yang diyakini sebagai Dewa Kesuburan. Perayaan ini diadakan pada tanggal 13 sampai 15 Februari setiap tahunnya. Pada tanggal 13-14 Februari mereka memuja Dewi Juno, ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan ‘Feast of Lupercalia.’

Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol untuk diundi (dilotre). Para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.

Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Perayaan dewa kesuburan pun berujung pada perayaan penuh nafsu seksual.

Festival ini diawali dengan pengorbanan dua kambing jantan dan seekor anjing oleh Luperci (pendeta kuil Lupercus). Lalu dua Luperci muda menuju ke altar untuk dilumuri darah persembahan di telapak tangannya. Setelah itu mereka diharuskan tersenyum dan tertawa. Luperci menguliti dua kambing persembahan dan membuatnya menjadi jubah, meniru Lupercus. Keduanya lalu lari mengelilingi tembok kota Palatine menurut petunjuk dari batu yang disusun. Gadis dan wanita muda akan berbaris di sepanjang rute tersebut untuk mendapatkan sentuhan dari Luperci yang berlumuran darah persembahan. Ini ditujukan untuk menjamin kesuburan, mencegah kemandulan dan kemudahan dalam proses kelahiran.

 …Kisah para Santo Valentine semuanya mati tragis, tak ada unsur romantismenya sama sekali. Mereka semua dieksekusi mati karena mempertahankan doktrin Ketuhanan Yesus…

VALENTINE: OPLOSAN AGAMA BERHALA DAN KRISTENISASI

Lupercalia dirayakan terakhir pada pemerintahan Anastasius I pada 491-581 M. Ketika Katolik berkembang di Roma, para pastor tidak melawan Lupercalia, tapi mengadopsinya untuk meneguhkan kekristenan dengan memasukkan nuansa kristiani dalam ritual paganisme. Dengan dukungan Kaisar Konstantin, Paus Gregory I merubah nama-nama dewa pagan dengan mitos martir kristiani, yaitu Santo Valentinus.

Pada tahun 496 M, secara resmi Paus Gelasius I menjadikan tanggal 14 Februari sebagai hari raya untuk menghormati martir Santo Valentine dengan nama Saint Valentine’s Day.

Dalam martirologi Katolik Kuno, konon ada tiga St Valentine berbeda, yang pesta ulang tahun kematiannya sama-sama dirayakan pada tanggal 14 Februari.

Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908) menyebut nama Valentinus paling tidak merujuk pada salah satu dari tiga martir atau santo (orang yang dianggap suci) yang hidup pada yang hidup pada akhir abad ke-3 pemerintahan Kaisar Romawi Claudius II. Uniknya, kisah kedua martir tersebut tidaklah romantis sama sekali, yaitu:

  1. Valentine of Rome, yaitu seorang pastur di  Roma yang tewas dibunuh pada tahun 269 M. Konon, jenazahnya kemudian dikubur di Via Flaminia dan reliknya berada di Gereja Saint Praxed di Roma.
  2. Valentine of Terni, yaitu seorang uskup Interamna (sekarang Terni, terletak sekitar 60 mil dari Roma). Atas perintah Prefek Placidus, ia ditangkap, didera, dan dipenggal kepalanya pada tahun 197 M, dalam masa penganiayaan Kaisar Claudius II. Konon, ia juga dikubur di Via Flaminia, dan reliknya terdapat di Basilica Santa Valentine di Terni.
  3. Valentine of Africa, seorang pastur yang menjadi martir bersama beberapa pendampingnya di provinsi Romawi Africa. Tetapi, tidak banyak yang diketahui mengenai santo ini. Pada intinya, ketiga orang kudus ini, yang semuanya bernama Valentine, menunjukkan kasih yang gagah berani bagi Tuhan dan Gereja-Nya.

Ketiga orang itu semuanya mati dieksekusi dengan alasan yang sama, yaitu mempertahankan doktrin Ketuhanan Yesus saat diancam untuk berpindah ke agama Pagan Romawi Kuno.

Jadi, latar belakang Hari Valentine sama sekali tidak ada kejadian atau cerita tentang romantisme atau kasih sayang dalam kisah-kisah tentang ketiga orang di atas. Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis juga tidak ada sama sekali. Justru yang ada hanyalah kisah kematian tragis yang tidak ada romantis-romantisnya sama sekali.

Di kemudian hari, Paus Gelasius I membongkar kepalsuan mitos Santo Valentine. Ia menegaskan, sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini. Namun tanggal 14 Februari tetap dijadikan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus, semata-mata untuk mengungguli popularitas hari raya Lupercalia pada tanggal yang sama.

Menyadari kekeliruan yang telah dilakukan para Paus terdahulu, maka hari raya Valentine dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969, dengan alasan untuk menghapus daftar para santo yang asal-muasalnya dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun karena sudah mendarah daging selama berabad-abad pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

 …Di hari Valentine banyak umat Islam yang latah mengucapkan “Be Valentine” atau “Be My Valentine.” Ungkapan ini berarti ajakan untuk menjadi martir pembela doktrin Kristen tentang Ketuhanan Yesus, Dosa Waris dan Penebusan Dosa. Padahal semua doktrin ini sudah jelas kekafirannya dan bertentangan dengan aqidah Islam…

BE VALENTIN, BE MURTADIN!!

Di hari Valentine banyak umat Islam yang latah mengucapkan selamat Valentine kepada orang yang dikasihi dan dicintainya. Ungkapan yang paling populer adalah “Be Valentine” atau “Be My Valentine.”

Jika memahami asal-usul Valentine’s Day, maka ungkapan ini berarti ajakan untuk menjadi martir pembela doktrin Kristen tentang Ketuhanan Yesus, Dosa Waris dan Penebusan Dosa. Padahal semua doktrin ini sudah jelas kekafirannya dan bertentangan dengan aqidah Islam. Rasulullah SAW memperingatkan tindakan ini bisa menyebabkan kekafiran:

“Barang siapa yang meniru suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu” (HR Tirmidzi).

 …Merayakan Valentine’s Day berarti melestarikan tradisi mesum orang-orang kafir kuno dalam ritual Lupercalia. Sekali merayakan Hari Valentine, kita terjerumus pada kemurtadan akidah dan kemaksiatan….

RAYAKAN VALENTINE, KEMBALI KE ZAMAN BERHALA

Umat Kristen di Yerusalem, Lebanon, Syiria, Rusia dan agama Nasrani dari non-Barat tak pernah mengadakan misa Valentine, dan tak pernah memiliki kalender religius untuk Santo Valentine.

Pihak Katolik sendiri, yang semula mencetuskan hari raya Valentine, telah menghapusnya dari kalender gerejawi sejak tahun 1969. Saat ini, Gereja Katolik menjadikan 14 Februari sebagai hari Peringatan Wajib (Memoria Obligatoria) untuk Santo Metodius dan Santo Sirilus. Sedangkan hari Santo Valentinus tidak lagi dimasukkan dalam  Calendarium Sanctorale (Kalender Liturgi). Sejak pembaharuan liturgi tahun 1969, St. Valentinus tidak lagi dimasukkan namanya ke dalam Kalender Liturgi Gereja Universal.

Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)  juga tidak memasukkan nama Santo Valentinus ke dalam Kalender Liturgi yang berlaku lokal di Indonesia.

Romo Franz Magnis Suseno, Pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (STF Driyarkara) mengaku  tidak mengetahui Valentine Day sebagai Hari Kasih Sayang. Sebab di dalam Katolik pun tak mengenal Valentine Day, hanya sekedar mempromosikan barang dagangan. Jutaan bahkan milyaran orang merayakan Valentine tiap tahunnya. Milyaran mawar dipetik, puluhan juta kilogram coklat didistribusikan dan jutaan kartu ucapan dibuat.

“Valentine Day hanya sebagai ajang kapitalis bisnis untuk melakukan keuntungan dari perayaan itu,” kecamnya.

Jika Katolik yang mencetuskan Hari Valentine sudah menyadari kekeliruannya, maka sangat memalukan bila ada umat Islam yang masih latah merayakannya. Tanpa sadar mereka mengulangi kebodohan orang-orang kafir berabad-abad yang lalu.

Yang paling menjijikkan, kalangan muda-mudi kerap memaknai Valentine’s Day secara berlebihan dan salah kaprah, khususnya dalam hal berpacaran. Akibatnya hari ini kerap terjadi hubungan perzinaan alias kumpul kebo yang dianggap sebagai bagian dari kasih sayang.

Tanpa disadari, mereka melestarikan tradisi mesum orang-orang kafir kuno dalam ritual Lupercalia. Padahal Allah SWT telah melarang keras segala perbuatan yang mendekati perzinaan: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Qs Al-Isra 32).

Sekali merayakan Hari Valentine, kita terjerumus pada kemurtadan akidah dan kemaksiatan. []

[Pernah dimuat di Tabloid Suara Islam edisi 152, hlm 10]

Mukjizat Isra’ Mi’raj Vs Doktrin Kenaikan Yesus Kristus (Menjawab Tuduhan Penginjil)

Isra miraj kenaikan isa almasihDalam ajaran Islam, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat dan peristiwa penting yang dialami oleh Rasulullah SAW. Salah satu buah dari Isra’ Mi’raj adalah perintah shalat 5 waktu. Sebaliknya, Kenaikan Yesus ke Surga adalah doktrin yang mahapenting dalam ajaran Kristen, karena diyakini satu paket dengan doktrin penyaliban dan kebangkitan Yesus untuk menebus dosa manusia.

Di Indonesia, kedua momen itu diperingati setiap tahun sebagai hari libur nasional. Tahun 2014 ini, Isra’ Mi’raj dan Kenaikan Yesus itu bertepatan pada hari yang berdekatan pada pekan terakhir bulan Mei.

Dalam artikel “Perjalanan Nabi Allah ke Sorga” di situs http://www.####danislam, para penginjil Kristen membandingkan peristiwa Isra’ Mi’raj dan Kenaikan Yesus ke Surga dengan cara yang culas dan tidak fair.

Baca selengkapnya…

Akhirnya Paus Minta Maaf dan Mengecam Pelecehan Seksual Pastor Katolik terhadap Anak-anak

Skandal seks paus gereja katolikVATIKAN – Sebulan setelah dikritik PBB, akhirnya Paus Fransiskus terbuka hatinya dan merasa wajib untuk meminta maaf secara pribadi atas kejahatan dan pelecehan seksual yang dilakukan para pastor Katolik terhadap anak-anak.

Paus mengecam perbuatan amoral ini sebagai “kerusakan moral yang dilakukan oleh anggota Gereja”, dan bertekad akan menjatuhkan sanksi, ungkap Radio Vatikan.

Berbagai kalangan menilai, kecaman Paus ini pernyataan yang paling keras terkait kasus pelecehan seksual di gereja Katolik.

Baca selengkapnya…

Pastor Jamie Coots Tewas di Gereja Jadi Korban Kepalsuan Injil Markus

Jamie Coots Injil palsuMIDDLESBORO (voa-islam.com) – Gara-gara meyakini mukjizat Injil Markus, Pastor Jamie Coots tewas didigigit ular berbisa di gerejanya

Pemimpin Gereja Full Gospel Tabernacle Middlesboro ini tewas pada Sabtu (16/2/2014) malam pukul 8.30 waktu setempat. Tangan Coots disengat ular berbisa sebelum melakukan kebaktian di gereja dipimpinnya. Nyawa bintang serial televisi National Geographic initak tertolong setelah menolak Layanan Darurat Medis yang datang.

Di serial televisi National Geographic, Coots memandu program “Snake Salvation,”sebuah program yang mengupas hubungan gereja dengan ular. Programreality show yangmulai mengudara pada September 2013 itu, Coots mendemonstrasikan keyakinannya kepada salah satu ayat Alkitab (Bibel)bahwa bisa ular tidak akan mencelakai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, karena mereka telah diurapi Tuhan.

Baca selengkapnya…

Gila!! Gereja Kristen ini Melakukan Kebaktian Bugil untuk Meneladani Kebugilan Yesus Kristus

Gereja Kristen Bugil White TailVIRGINIA Gereja Kristen White Tail di Ivor, Negara Bagian Virginia Amerika Serikat ini mengajarkan doktrin menjijikan. Kaum pria dan wanita berbaur beribadah di gereja tanpa mengenakan busana.

Di gereja nudis ini, pendeta yang memimpin kebaktian berdiri di mimbar menghadap jemaat. Tanpa mengenakan secarik pakaian pun, tanpa canggung sang pendeta berkhotbat membaca ayat-ayat Alkitab (Bibel).

Pendeta Allen Parker, gembala sidang Gereja White Tail mengatakan bahwa doktrin kebaktian bugil itu diajarkan untukmenanggalkan materialisme, sifat kemunafikan dan kepura-puraan gereja tradisional. Filosofi kebaktian dengan telanjang sangat diperlukan untuk mengingatkan jemaat, bahwa manusia adalah makhluk sederhana dan sama di hadapan Tuhan, dan tidak dipengaruhi oleh glamornya pakaian duniawi.

“Tidak boleh ada perasaan bahwa Anda lebih baik daripada orang lain secara fisik. Ini belajar untuk mencintai dan menerima,” ujar Parker.

Baca selengkapnya…